Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS stabil tinggi di level Rp16 ribu beberapa hari terakhir.
Nilai itu menguat sebesar 0,04 persen dibanding sehari sebelumnya.
Diketahui sebelumnya, kurs rupiah ada di level Rp16.196 per dolar AS. Atau turun 6 poin.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan pemerintah mengklaim kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih kuat meskipun nilai tukar rupiah melemah hingga menyentuh di atas Rp16 ribu per dolar AS.
“Sejumlah fundamental ekonomi Indonesia yang masih lebih baik dibandingkan negara Amerika Latin seperti Brasil. Contohnya, defisit anggaran RI yang mencapai minus 2,7 persen masih lebih baik dibandingkan Brasil yang minus 8,7 persen. Selain itu, defisit transaksi berjalan sebesar 0,7 persen juga lebih baik dari Brasil yang 2,9 persen,” ujarnya melansir antara.
Menurutnya, pelemahan rupiah hari ini masih lebih baik dibandingkan mata uang negara-negara lain seperti won Korea Selatan, yen Jepang, hingga real Brasil.
“Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal daripada internal. Salah satunya adalah tensi geopolitik di Timur Tengah dan Eropa antara Rusia dan Ukraina, perlambatan ekonomi di Tiongkok serta kemenangan Donald Trump dalam pilpres (pemilihan presiden) Amerika Serikat,” kata Ibrahim.
Walaupun mengalami penurunan nilai tukar, ada sisi positif dari situasi ini, yakni dapat meningkatkan daya saing ekspor, terutama ekspor sumber daya alam (SDA) yang menjadi andalan Indonesia.
“Indonesia juga diuntungkan dari pelemahan rupiah karena neraca perdagangan yang terus positif, bahkan melebar pada November 2024,” ungkap dia. (ant/vsf)
Load more