Moskow/Istanbul, tvOnenews.com - Sedikitnya 38 orang tewas dalam kecelakaan pesawat jatuh Azerbaijan Airlines (AZAL).
Berdasarkan keterangan dari Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Kanat Bozumbayev menyampaikan selain 38 orang yang meninggal dunia, ada 29 orang lainnya yang berhasil diselamatkan namun tetap dengan kondisi luka.
Seluruh korban dan bangkai pesawat langsung dievakuasi seusai pesawat tersebut jatuh.
Dari informasi pihak Azerbaijan Airlines melalui Telegram, pesawat yang terjatuh adalah Embraer Jet 190.
Dalam penerbangan itu, membawa total 62 penumpang dan 5 awak.
Pesawat tersebut sedang berada dalam perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny di Republik Chechnya, Rusia.
Maskapai itu kemudian menghentikan penerbangan antara Baku dan Grozny, serta penerbangan antara Baku dan Makhachkala, ibu kota Republik Dagestan di Rusia.
Terpisah Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, telah membentuk komisi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
"Penyebab kecelakaan ini belum diketahui. Ada berbagai teori, tetapi saya yakin terlalu dini untuk membahasnya. Hal ini harus diselidiki secara menyeluruh," ujar Aliyev melalui pernyataan yang dirilis kantor kepresidenan Azerbaijan.
Melalui sebuah dekret, Aliyev juga menetapkan 26 Desember sebagai hari berkabung nasional.
Sementara, dalam informasi yang terhimpun, Azerbaijan Airlines menyampaikan kepada kantor berita negara Azerbaijan, Azertac, serta Badan Transportasi Udara Federal Rusia bahwa temuan awal menunjukkan tabrakan dengan burung sebagai penyebab kecelakaan.
Namun ada perbedaan, lewat pemberitaan Media Rusia, melaporkan bahwa pesawat tidak dapat mendarat di Grozny karena serangan drone Ukraina.
Saat itu, Pilot kemudian mengalihkan penerbangan ke Kota Makhachkala, tetapi kondisi kabut memaksa pilot meminta izin mendarat di Aktau.
Kemudian barulah terdapat indormasi dari Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Andriy Kovalenko menyampaikan di Telegram bahwa pesawat tersebut diduga ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.
"Rusia seharusnya menutup wilayah udara di Grozny, tetapi tidak melakukannya. Pesawat tersebut rusak oleh Rusia dan diarahkan ke Kazakhstan alih-alih melakukan pendaratan darurat di Grozny untuk menyelamatkan nyawa para penumpang," kata Kovalenko.
Di balik dua spekulasi itu, Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Kanat Bozumbayev, menyatakan penyelidikan atas penyebab kecelakaan pesawat penumpang Azerbaijan Airlines (AZAL) akan dilakukan oleh lembaga penegak hukum Kazakhstan.
Adapun penyelidikan dilakukan berdasarkan pasal pelanggaran aturan keselamatan lalu lintas.
Meski begitu, belum ada update terbaru tentang hasil penyelidikan hingga berita ini ditayangkan.
"Penyelidikan penyebab kecelakaan udara ini akan dipimpin oleh lembaga penegak hukum Kazakhstan," ujar Bozumbayev. (ant/vsf)
Load more