“Secara umum, kenaikan harga tersebut masih dalam batas wajar, karena adanya kenaikan permintaan konsumen disertai siklus tahunan di setiap natal dan tahun baru terutama ikan-ikan yang diminati," jelasnya.
Budi juga menyebutkan bahwa permintaan produk olahan, ikan karang, cumi-cumi, dan udang diperkirakan naik 5–10 persen. Berdasarkan survei di Kota Semarang pada 17 Desember 2024, lonjakan permintaan diprediksi terjadi di sektor hotel, restoran, dan katering (horeka), khususnya di wilayah pariwisata. Hal ini terlihat dari peningkatan pesanan di hotel dan restoran yang sudah penuh menjelang liburan akhir tahun.
“Kamar hotel yang sudah banyak dipesan dan full booked, permintaan ikan horeka saat natal dan tahun baru diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan kondisi normal, sehingga horeka telah menyiapkan stok ikan,” jelasnya lagi.
Untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga ikan, KKP terus berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), serta Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI). Distribusi ikan juga diawasi dengan dukungan pelaku jasa logistik perikanan.
“KKP juga memantau distribusi ikan bekerja sama dengan pelaku jasa logistik hasil perikanan,” tegas Budi.
KKP melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) tetap memberikan pelayanan penerbitan sertifikat mutu bagi pelaku usaha ekspor selama periode Natal dan Tahun Baru. Selain itu, Inspektur Mutu KKP aktif melakukan pengawasan mutu dan keamanan hasil perikanan di pasar domestik dengan uji organoleptik dan formalin.
“Selain memastikan stok perikanan untuk kebutuhan domestik, kualitasnya pun kami pantau agar masyarakat aman mengonsumsi ikan. Layanan terkait mutu untuk kegiatan ekspor juga tetap berjalan,” ungkap Kepala BPPMHKP KKP, Ishartini.
Load more