Jakarta, tvOnenews.com - Ribuan kurir Amazon di Amerika Serikat (AS) mengakhiri aksi mogok kerja mereka pada Malam Natal setelah beberapa hari melakukan protes. Aksi ini dilaksanakan untuk menuntut kenaikan upah dan tunjangan yang lebih baik.
"Jangan salah, Teamsters tidak akan pernah menyerah dan para pekerja tidak akan pernah berhenti memperjuangkan hak-hak mereka di Amazon. Nantikan saja kabar selanjutnya," ujar perwakilan serikat pekerja dalam pernyataan resmi mereka.
Aksi mogok kerja ini berlangsung di sembilan lokasi, mulai dari Queens, New York, hingga San Francisco, mencakup lebih dari 10 fasilitas Amazon. Meskipun demikian, Amazon mengklaim operasional pengiriman tidak terganggu oleh aksi ini.
Serikat pekerja menyebut bahwa mereka mewakili sekitar 7.000 pekerja Amazon di AS, yang hanya mencakup kurang dari 1% dari total tenaga kerja perusahaan tersebut. Amazon sendiri merupakan perusahaan swasta terbesar kedua di AS, dengan sekitar 740.000 karyawan yang bekerja di lebih dari 1.000 gudang dan pusat distribusi.
Para kurir yang melakukan aksi protes menuntut gaji yang lebih tinggi, asuransi kesehatan yang lebih baik, serta perbaikan kondisi kerja. Mereka juga menyoroti keuntungan besar yang diraih Amazon dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pertumbuhan laba yang signifikan pada kuartal III, yang didukung oleh penjualan e-commerce yang kuat.
"Gajinya perlu dinaikkan. Asuransi kesehatan perlu ditingkatkan. Kami membutuhkan kondisi kerja yang lebih baik. Jika kami memiliki lebih dari 400 paket, kami membutuhkan seseorang untuk membantu kami, untuk mengantar kami," ujar Thomas Hickman, salah satu kurir Amazon di Georgia, kepada CNN.
Load more