Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Lembaga Dana Kerja Sama Internasional (LDKPI) atau Indonesian Aid, Tormarbulang Lumbantobing, menceritakan pengalaman paling berkesan yang dilakukan lembaganya dalam menjalankan peran pembangunan global.
Untuk diketahui, LDKPI atau Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID) adalah badan layanan umum (BLU) di bawah di bawah Kementerian Keuangan yang bertugas memberikan hibah kepada berbagai pemerintah dan lembaga asing.
Tormarbulang Lumbantobing menyebut, salah pengalaman paling berkesan adalah saat membantu rumah sakit di Somalia pada bulan November 2024 lalu.
Di provinsi Puntland, Somalia, memiliki populasi sekitar 700.000 orang penduduk. Tetapi, di sana diketahui belum ada rumah sakit yang memiliki ICU.
Bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan universitas di Mesir, pembangunan ruang ICU juga komplit dengan pelatihan dokter melalui telemedicine.
Proyek ini dinilai sangat berkesan karena menyangkut kemanusiaan dan kolaborasi internasional.
Pembangunan tersebut dilakukan di Rumah Sakit East Africa University (EAUH).
"Bayangkan, kalau ada pasien yang memerlukan perawatan intensif mereka harus bawa keluar provinsi yang jaraknya itu lebih mungkin dari 1000 km," tutur Tormarbulang kepada tvOne, Senin (30/12/2024).
Pembangunan ruang ICU tersebut juga satu paket dengan peningkatan infrastruktur teknologi informasi komunikasi, pengembangan kapasitas staf medis, dan penyediaan layanan telemedis di East Africa University Hospital (EAUH) Somalia.
"Maka dokter-dokter di rumah sakit itu diguide dari pihak Mesir untuk melakukan treatment terhadap pasien yang memerlukan penanganan yang sangat apa itens," kisahnya.
Fasilitas ICU yang turut dibangun Indonesian Aid juga dilengkapi dengan teknologi telemedis yang dikembangkan oleh Ain Shams University Virtual (ASUV) Hospital, Mesir.
Para dokter dari East Africa University Hospital (EAUH) Somalia juga mendapatkan bantuan langsung tenaga medis dari ASUV Hospital Mesir.
Sehingga, tenaga medis lokal bisa menangani kasus-kasus darurat dengan dukungan dari dokter berpengalaman di Mesir.
"Jadi itu buat kami sangat berkesan, karena menyangkut kemanusiaan juga," imbuhnya.
Sejak didirikan pada Oktober 2019, LDKPI atau Indonesian Aid memang telah telah memberikan hibah kerja sama pembangunan senilai Rp523 miliar ke lebih dari 80 negara sahabat, termasuk Palestina, Myanmar, Timor Leste, Papua Nugini, dan Fiji.
Adapun bantuan internasional yang disalurkan oleh Indonesian Aid juga berasal dari dana abadi APBN yang diperuntukkan kerja sama pembangunan internasional di bawah pengelolaan LDKPI.
Di bidang pendidikan misalnya, Indonesian Aid juga terus mendorong program The Indonesian AID Scholarship (TIAS). salah satu program hibah LDKPI untuk pencapaian target SDGs khususnya di pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Load more