“Buktinya, banyak warga negara asing yang menyaksikan pengelolaan kereta api di Indonesia bahkan mengalahkan layanan di negaranya sendiri," tegasnya.
PT KAI telah mencatat capaian luar biasa, di antaranya mengangkut 421,7 juta penumpang dan 63 juta ton barang hingga saat ini. Peran kereta api menjadi sangat penting dalam mendukung kelancaran lalu lintas nasional dan memberikan solusi sistem logistik nasional yang efisien.
“PT KAI mampu jadi contoh dalam pengelolaan dan layanan terbaik untuk moda angkutan di Asia Tenggara. Jadi tidak ada alasan untuk menghadirkan operator lain yang lebih sukses daripada PT KAI, juga tak ada alasan untuk perbaikan dari sisi manajerial,” tambahnya.
Edi menilai keberhasilan pemisahan fungsi regulator dan operator menjadi kunci utama kesuksesan ini. Kedua pihak bekerja sesuai fungsi masing-masing tanpa campur tangan yang berlebihan. Namun, ia juga mengusulkan beberapa penyempurnaan terhadap UU No. 23/2007.
"Regulator cukup memberikan arahan, kebijakan dan evaluasi dalam pembangunan dan pemeliharaan prasarana perkeretaapian," ujarnya.
Edi mengusulkan pembentukan Badan Usaha Perawatan Sarana, Badan Usaha Perawatan Prasarana, serta Badan Usaha Perawatan Aset Right of Way (ROW) yang nantinya bernaung di bawah holding BUMN perkeretaapian.
"Sehingga regulator tidak perlu repot-repot terjun sebagai operator pemeliharaan prasarana, sarana dan aset ROW. Karena aspek manajemennya sudah dijalankan secara baik oleh operator dan cukup masing-masing menghormati sesuai dengan apa yang diatur dalam undang-undang," jelasnya.
Load more