Bagi banyak pihak, reaksi pasar terhadap tweet Musk bukanlah hal yang mengejutkan. Musk memegang peran besar di Tesla, sehingga tindakan impulsifnya, terutama di media sosial, sering kali memengaruhi pasar.
Daniel Ives, analis dari Wedbush Securities, menjelaskan bahwa tindakan seperti ini bukan hal baru bagi Musk. Tweet-tweet serupa sering dianggap lelucon oleh Musk sendiri, tetapi tidak jarang memunculkan kekhawatiran serius di kalangan investor. Bagi para pemegang saham, komentar impulsif Musk ini bisa menjadi ancaman stabilitas harga saham Tesla.
Bagi Musk sendiri, insiden ini bukan hanya berdampak pada perusahaan, tetapi juga pada kekayaannya. Meski begitu, Musk tetap berada di puncak daftar orang terkaya dunia. Bahkan, baru-baru ini, kekayaan bersih Musk melampaui US$400 miliar, membuatnya jauh lebih kaya dibandingkan Jeff Bezos, yang berada di posisi kedua orang terkaya dunia.
Sementara itu, insiden ini akan menjadi pengingat akan dampak besar yang dapat dimiliki kata-kata Musk di media sosial. Namun, terlepas dari sorotan negatif, Musk terus mencapai prestasi besar.
Baru-baru ini, ia juga ditunjuk oleh Presiden Terpilih Donald Trump untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah. Penunjukan ini menunjukkan bahwa Musk akan memainkan peran penting dalam restrukturisasi birokrasi pemerintah AS.
Meski tweet impulsifnya kerap menuai kontroversi, kiprah Musk sebagai inovator dan pemimpin tetap mencatatkan pencapaian luar biasa, baik di Tesla maupun dalam berbagai peran yang ia emban. (nsp)
Load more