"Seluruh stakeholder juga terlibat, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), sehingga giatnya bisa terencana dan terukur," ujar Sintha.
Sementara itu, Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri, menargetkan angka inflasi di Kabupaten Bogor berada pada 1,5 persen, sesuai arahan pemerintah pusat. Saat ini, indeks perkembangan harga (IPH) Kabupaten Bogor tercatat dalam kondisi deflasi, yaitu sebesar minus 0,12 persen.
“Sesuai arahan Mendagri, angka inflasi di bawah 1,5 persen tidak baik bagi produsen utamanya para petani dan nelayan. Kita tidak bisa hanya menyenangkan dari sisi konsumen tapi juga produsen jadi harus menjaga keseimbangan,” kata Bachril.
Untuk mengendalikan inflasi, Pemkab Bogor telah melaksanakan berbagai program, salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Sepanjang 2024, program ini telah dilaksanakan lebih dari 37 kali di berbagai kecamatan, menghasilkan omzet hingga Rp3,8 miliar. GPM memberikan subsidi distribusi pangan sebesar Rp2.000 per kilogram untuk masyarakat.
"GPM selain diharapkan dapat menjadi pengendalian inflasi di Kabupaten Bogor juga membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan sehari-hari yang lebih murah," ujar Bachril.
Selain itu, Bachril juga meluncurkan Program Saung Inflasi, yang menyediakan bahan pokok dengan harga di bawah pasar melalui kios-kios pangan di berbagai wilayah Kabupaten Bogor.
"Saung Inflasi, sauyunan urang ngajagi inflasi, jadi mari bersama-sama kita menjaga inflasi itu bahasa Indonesianya," ungkap Bachril.
Load more