Selain edukasi kepada peternak, sosialisasi vaksinasi juga menjadi salah satu agenda utama. Petugas lapangan kesehatan hewan (keswan) dan inseminator didorong untuk lebih aktif dalam memberikan pemahaman terkait pentingnya vaksinasi.
"Vaksinasi adalah langkah kunci dalam mengendalikan penyebaran PMK. Kami meminta petugas lapangan untuk terus mengedukasi peternak dan memastikan vaksinasi berjalan optimal," jelasnya.
Di Pasar Hewan Wedus Adi Jaya, peternak menunjukkan antusiasme tinggi dengan berdiskusi langsung bersama petugas. Sementara di BKS Farm, upaya penguatan biosekuriti seperti sterilisasi alat dan kontrol lalu lintas ternak telah diterapkan sebagai bagian dari protokol pengendalian PMK.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa kesehatan ternak adalah fondasi ketahanan pangan.
“Melalui vaksinasi, pengobatan, dan penguatan biosekuriti, produktivitas peternakan dapat dilindungi dari ancaman penyakit,” ujarnya di Kantor Kementan Jakarta, Jumat (27/12).
Kementan saat ini telah mendistribusikan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencapai sejumlah 2.000 botol atau 50.000 dosis yang disebarkan ke berbagai wilayah, antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Bogor, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Lampung. Selain vaksin, Kementan juga telah menyediakan bantuan berupa obat-obatan, antibiotik, dan desinfektan untuk membantu peternak dalam mengatasi potensi penyakit lainnya.
Kegiatan ini juga melibatkan pemerintah daerah dan asosiasi peternak setempat.
Load more