Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan bahwa penurunan harga referensi (HR) minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) untuk periode Januari 2025 disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan global.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Isy Karim, menyatakan bahwa harga referensi untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif pungutan ekspor (PE) yang dikelola Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS) ditetapkan sebesar 1.059,54 dolar AS per metrik ton (MT).
Angka ini mengalami penurunan sebesar 12,13 dolar AS atau turun 1,13% dari harga referensi periode Desember 2024 yang tercatat di angka 1.071,67 dolar AS per MT.
Bea Keluar (BK) CPO: Ditentukan sebesar 178 dolar AS per MT, sesuai dengan Kolom Angka 9 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2024.
Pungutan Ekspor (PE) CPO: Ditentukan sebesar 7,5% dari harga referensi, atau setara dengan 79,46 dolar AS per MT, mengacu pada Lampiran I PMK Nomor 62 Tahun 2024.
Harga referensi CPO saat ini mendekati ambang batas 680 dolar AS per MT. Dengan kondisi tersebut, pemerintah tetap mengenakan bea keluar sebesar 178 dolar AS per MT berdasarkan aturan PMK yang berlaku.
Harga referensi CPO diperoleh dari rata-rata harga selama periode 25 November–24 Desember 2024 di tiga pasar utama:
Bursa CPO Indonesia: 984,61 dolar AS per MT.
Bursa CPO Malaysia: 1.134,47 dolar AS per MT.
Pasar Lelang CPO Rotterdam: 1.299,10 dolar AS per MT.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 46 Tahun 2022, jika terdapat perbedaan harga rata-rata dari ketiga sumber lebih dari 40 dolar AS, maka perhitungan harga referensi menggunakan rata-rata dari dua sumber harga yang paling mendekati median.
Untuk minyak goreng kemasan bermerek dengan berat netto ≤ 25 kilogram (Refined, Bleached, and Deodorized/RBD Palm Olein), dikenakan bea keluar sebesar 48 dolar AS per MT. Hal ini diatur dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 1686 Tahun 2024 tentang Daftar Merek RBD Palm Olein dalam Kemasan Bermerek.
Penurunan harga CPO di awal 2025 ini menjadi salah satu dampak dari kondisi pasar global yang masih dinamis, khususnya akibat fluktuasi permintaan dan produksi minyak nabati. (ant/nsp)
Load more