Aset perbankan syariah: Tumbuh 12,50% (yoy).
Penyaluran pembiayaan: Tumbuh 13,24% (yoy).
DPK: Tumbuh 10,43% (yoy).
CAR bank syariah: Tetap kuat di angka 25,59%, jauh di atas ambang batas minimum.
OJK memproyeksikan dinamika positif di sektor syariah, terutama dengan implementasi spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) dan konsolidasi perbankan syariah.
Bank Pembangunan Daerah (BPD) juga menunjukkan kinerja baik dengan pertumbuhan kredit sebesar 7,55% (yoy) dan DPK tumbuh 4,35% (yoy). Rasio CAR BPD mencapai 24,86%, menunjukkan permodalan yang sehat.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) juga mencatat rasio permodalan yang solid, dengan CAR masing-masing sebesar 31,16% dan 22,46%. Namun, jumlah BPR dan BPRS menunjukkan tren penurunan karena proses konsolidasi untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum dan kebijakan single presence policy.
Hingga Oktober 2024, jumlah BPR/BPRS menyusut menjadi 1.544 unit, dengan 53 merger menjadi 17 unit sejak 2023, dan 75 lainnya dalam proses perizinan untuk menjadi 26 unit.
OJK mengingatkan perbankan untuk terus mencermati risiko pasar dan likuiditas di tengah meningkatnya ketidakpastian global, seperti:
Ketidakpastian suku bunga.
Perkembangan ekonomi di Tiongkok.
Kebijakan tarif perdagangan yang memicu trade war.
Load more