Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan kabar gembira soal jatah bantuan pangan beras dari Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Bapanas mengungkapkan, Presiden Prabowo telah setuju bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram yang akan disalurkan selama enam bulan di 2025 kepada penerima manfaat.
"Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan beras selama enam bulan tahun 2025. Jadi Januari, lalu Februari. Kemudian yang empat bulan lagi, nanti disesuaikan kapan bulannya," kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Rabu (1/1/2024).
Arief juga menyampaikan, pemerintah sebelumnya telah memastikan bantuan pangan beras kembali diadakan pada Januari dan Februari 2025.
Kemudian setelah Rapat Terbatas, Senin (30/12/2024), maka diputuskan penambahan alokasi bantuan pangan beras menjadi enam bulan guna menjaga keseimbangan hulu dan hilir.
Arief menyebutkan, alokasi tersebut diusulkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
"Tapi yang pasti pemerintah bersama Bulog siap mendistribusikan total enam bulan alokasi dan total berasnya 960 ribu ton kepada 16 juta PBP (Penerima Bantuan Pangan) pada 2025 sesuai usulan Bapak Menko Pangan kemarin dalam Ratas," tutur Arief.
Dia menyatakan, program bantuan beras akan diberikan sebagai bagian paket kebijakan ekonomi dan bantalan bagi masyarakat berpendapatan rendah. Selain itu, kucuran bantuan tersebut juga sebagai langkah pemerintah dalam kondisi masyarakat dari hulu dan hilir.
"Kita pahami, untuk bantuan pangan beras di 2025, pemerintah terus mempertajam database penerima PBP. Untuk itu, kita fokuskan pada kelompok desil 1 dan 2 serta perempuan yang merupakan perempuan kepala keluarga yang miskin dan lansia tunggal," jelas Arief.
Database penerima bantuan pangan beras di 2025 akan menggunakan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas).
"Rinciannya terdiri atas 15,6 juta PBP desil 1 dan 2, serta 400 ribu PBP perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal," terangnya.
Program bantuan pangan beras disebut Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi salah satu program Pemerintah yang memiliki andil terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Ini terjadi selama periode Maret 2023 sampai Maret 2024.
Menurut BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang. Angka tersebbut menurun sebanyak 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 yang kala itu berjumlah 25,90 juta orang.
Selain itu, adanya bantuan pangan beras per bulannya akan turut berperan dalam pengendalian inflasi.
Selama 2023, bantuan pangan beras telah terlaksana selama 7 bulan. Saat itu, di September 2023, inflasi beras sempat sentuh hingga 5,63 persen.
Tetapi setelah digelontorkan bantuan pangan beras, inflasi beras membaik menjadi 0,48 persen pada Desember 2023.
Pada 2024, inflasi beras tercatat pernah cukup tinggi pada Februari yang berada di 5,32 persen.
Melalui penyaluran bantuan pangan beras serta berbagai stimulus bantuan sosial lainnya, inflasi beras pun menurun.
Misalnya, inflasi beras di Juli 2024 dicatat BPS berada di 0,94 persen. (ant/rpi)
Load more