Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan mengalami penguatan terbatas seiring optimisme terhadap fenomena January Effect.
"Di awal tahun 2025 ini, IHSG diperkirakan bergerak menguat terbatas," demikian analisis dari Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, pemerintah mengumumkan kebijakan baru terkait Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PPN 12% hanya dikenakan pada barang mewah, sementara barang kebutuhan sehari-hari dikecualikan. Kebijakan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 15 Tahun 2023.
Pada sesi perdagangan perdana 2025, pelaku pasar akan memantau data inflasi dan Purchasing Manager Indexs (PMI) Indonesia. Indeks Harga Konsumen (IHK) Desember 2024 diperkirakan naik 0,47% secara bulanan (month-to-month) dan 1,61% secara tahunan (year-on-year).
Selain itu, PMI Manufaktur Indonesia periode Desember 2024 diprediksi masuk zona ekspansi untuk pertama kalinya setelah lima bulan berada di zona kontraksi.
Dari luar negeri, pasar memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada 2025. Di sisi lain, para pelaku pasar juga mencermati ketidakpastian terkait kebijakan pajak dan tarif pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.
Load more