Makanan, minuman, dan tembakau:
Inflasi: 1,33%
Andil terhadap inflasi: 0,38%
Komoditas utama pendorong inflasi:
Telur ayam ras dan cabai merah: 0,06% masing-masing.
Ikan segar, cabai rawit, bawang merah, minyak goreng: 0,03% masing-masing.
Bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras: 0,01% masing-masing.
Komponen inti:
Inflasi: 0,17%
Andil terhadap inflasi: 0,11%
Penyumbang utama: minyak goreng, emas perhiasan, dan kopi bubuk.
Komponen diatur pemerintah:
Inflasi: 0,03%
Tidak memberikan andil signifikan.
Komponen bergejolak:
Inflasi: 2,04%
Andil terhadap inflasi: 0,33%
Penyumbang utama: telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.
Sementara itu, dari 38 provinsi, 35 provinsi mengalami inflasi, ada 3 provinsi mengalami deflasi diantaranya adalah:
Inflasi tertinggi: Papua Pegunungan (2,39%).
Deflasi terdalam: Maluku (-0,41%).
Inflasi tahunan (yoy): 1,57%
Inflasi tahun kalender (ytd): 1,57%
Indeks Harga Konsumen (IHK): 106,80
BPS menegaskan bahwa inflasi akhir tahun 2024 masih terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meskipun terdapat kenaikan konsumsi akibat perayaan akhir tahun. (ant/nsp)
Load more