“Misalnya, BYD sudah membeli tanah di Subang. Investasi manufakturnya diharapkan mulai awal tahun depan,” ungkap Rosan.
Tak hanya dari Tiongkok, Indonesia juga berharap investasi besar dari Amerika Serikat, Timur Tengah, dan negara lain. Namun, Rosan mengakui tantangan besar dalam mencapai target tersebut.
“Ini pekerjaan yang sangat berat, sehingga diperlukan kerja sama dan koordinasi lintas kementerian serta lembaga terkait,” katanya.
Pemerintah optimistis bahwa pencapaian target investasi fantastis ini akan memperkokoh perekonomian nasional, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi kompetitif di dunia. (agr/rpi)
Load more