Jakarta, tvOnenews.com - PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) selaku produsen produk herbal, kosmetik, dan botanikal, mulai menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumat (3/1/2024).
Beriringan dengan proses IPO tersebut, manajemen OBAT juga mengumumkan paten atas dua produk hasil penelitian perusahaan, yakni susu spirulina dan neoalgae spirulina.
Sertifikat paten tersebut dikeluarkan pada 29 Desember 2024 oleh Ditjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum.
Susu spirulina sendiri merupakan produk pengganti susu sapi untuk asupan nutrisi setiap hari. Sedangkan, neoalgae spirulina adalah suplemen Algae penambah nutrisi untuk penurunan stunting pada balita.
Hak paten itu atas nama Algaepark Indonesia Mandiri yang merupakan subsidiary Brigit Biofarmaka Teknologi, yang merupakan perusahaan bioteknologi budidaya mikroalga air tawar yang pertama di Indonesia.
Dalam keterangannya pada media, Direktur Utama Brigit Biofarmaka Teknologi Is Heriyanto mengatakan pengembangan Spirulina dimulai sejak 2013 dan ia optimis produk tersebut akan diterima baik oleh pasar.
“Kami yakin kehadiran susu spirulina dan neoalgae spirulina akan berkontribusi untuk kesehatan yang lebih baik bagi keluarga Indonesia dan turut memperkuat lini bisnis perusahaan,” ujarnya, dikutip Jumat (3/1/2025).
Spirulina adalah ganggang berukuran mikroskopis, berwarna hijau-kebiruan, berfotosintesis seperti tumbuhan, dan mengandung protein 55 - 70%, mineral, vitamin, serta antioksidan tinggi.
Sebagai catatan, Brigit Biofarmaka Teknologi (OBAT) telah menetapkan harga perdana IPO senilai Rp350 per saham, dengan potensi fundraising mencapai Rp59,5 miliar.
Adapun saham yang ditawarkan berjumlah 170.000.000 saham atau 28,33% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Bersamaan dengan pencatatan saham perdana, waran seri 1 juga akan diterbitkan sebanyak 85.000.000 lembar atau 19,77% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor.
Harga pelaksanaan waran sebesar Rp350 per lembar yang dapat diubah kepemilikannya menjadi saham selama periode 6 bulan, mulai dari 9 Juli 2025 hingga 8 Januari 2026.
Sehingga keseluruhan perolehan dana pelaksanaan waran seri I mencapai Rp29,75 miliar.
Keseluruhan perolehan dana dari hasil IPO dan pelaksanaan waran dipergunakan untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku, penambahan produksi, dan pengembangan pemasaran. (rpi)
Load more