Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyatakan komitmennya untuk mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional, seperti yang tercantum dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kami sudah bertemu dengan lebih dari 25 pakar dari perguruan tinggi untuk membahas strategi-strategi yang dapat dikembangkan. Sejauh ini, strategi penting nomor satu adalah benih unggul," ujar Fauzan.
Menurutnya, pengembangan benih unggul di Indonesia masih sangat terbatas dan bergantung pada impor. Oleh karena itu, riset dan inovasi harus digalakkan untuk menghasilkan benih unggul yang mampu memenuhi kebutuhan komoditas pangan utama.
Fauzan juga menekankan pentingnya strategi intensifikasi sebagai langkah berikutnya. Strategi ini dapat diterapkan tanpa memperluas lahan pertanian, dengan memanfaatkan teknologi dalam budidaya.
Sebagai contoh, ia menjelaskan bahwa di Bondowoso, Jawa Timur, tanpa penerapan intensifikasi, produksi padi hanya mencapai 5 ton gabah per hektare. Namun, dengan intensifikasi berbasis riset organik, produksi dapat meningkat menjadi 8 ton per hektare.
Ia menegaskan bahwa riset berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah, terutama melalui produktivitas benih yang didukung teknologi genomik. Selain itu, riset juga berkontribusi dalam optimalisasi penggunaan lahan melalui penerapan teknologi berbasis internet of things (IoT) dan kecerdasan buatan.
Load more