Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyoroti pentingnya digitalisasi dalam pertemuannya dengan para pelaku UMKM di Kampung Keramik Dinoyo, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu. Ia mengajak para pengusaha kecil untuk berkolaborasi dalam memasuki era digital demi memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.
Menurutnya, keramik merupakan produk yang berpotensi besar menembus pasar internasional karena sifatnya yang tidak mudah dipengaruhi tren konsumen, berbeda dengan produk makanan yang cepat berubah mengikuti selera masyarakat.
Oleh karena itu, UMKM keramik harus memanfaatkan teknologi digital, seperti sistem pembayaran daring melalui QRIS, untuk memperluas target pasar.
Meutya juga menyoroti peran teknologi baru, termasuk Artificial Intelligence (AI), yang dapat membantu UMKM menarik perhatian masyarakat, khususnya generasi muda, melalui konten menarik terkait pembuatan atau pemasaran keramik.
AI juga dapat dimanfaatkan untuk memahami tren keramik yang sedang populer serta mempelajari teknik baru dari pengrajin mancanegara.
Dalam kaitannya dengan teknologi ini, Meutya menekankan peran pemerintah dalam mendampingi UMKM agar dapat mengadopsi teknologi digital dan AI secara optimal.
Ia menegaskan bahwa digitalisasi dapat mendorong pertumbuhan UMKM dengan lebih cepat, sementara AI akan merevolusi cara mereka beroperasi.
“Kecerdasan artificial (AI) ini juga perlu kami sampaikan, bahwa ini teknologi yang akan merevolusionir banyak hal, termasuk UMKM. Jadi kalau digitalisasi itu kita mendorong pertumbuhan lebih cepat, tapi dengan kecerdasan artificial ini nanti masuk semakin banyak lagi sekarang sudah, itu akan merevolusi cara-cara kita ber-UMKM,” tambah Meutya.
Ia juga meminta pemerintah daerah untuk aktif mendampingi UMKM dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi pengrajin keramik, sehingga pendampingan yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.
Meutya mengingatkan bahwa mengabaikan digitalisasi dapat berdampak buruk bagi kelangsungan usaha. Produk yang tidak mengikuti perkembangan zaman berisiko kehilangan daya saing bahkan mengalami stagnasi.
“Kalau kita mau downgrade lama-lama nanti tertinggal, bahkan mohon maaf mati itu menurut prediksi dari pakar-pakar IT dunia akan seperti itu kalau kitanya tidak bergegas,” tegasnya.
Dalam kunjungannya di Pabrik Keramik Dinoyo, Meutya juga menyapa para pengrajin keramik yang hadir. Ia bahkan mencoba membuat keramik dari tanah liat bersama Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, untuk menunjukkan dukungannya terhadap industri lokal. (ant/nsp)
Load more