Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah mencatat realisasi belanja negara dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mencapai Rp3.350,3 triliun, meningkat 7,3 persen secara tahunan (year on year). Angka ini bahkan melampaui target awal APBN 2024 sebesar Rp3.325,1 triliun.
Meski melebihi target awal, realisasi belanja ini sedikit lebih rendah dari prediksi laporan semester yang sebesar Rp3.412,2 triliun. Dengan demikian, belanja negara 2024 terealisasi 100,8 persen dari target awal dan 98,2 persen dari prediksi laporan semester.
Belanja negara sepanjang 2024 terbagi menjadi tiga pos utama, pertama belanja untuk Kementerian atau Lembaga (K/L) sebesar Rp1.090,8 triliun.
Selanjutnya, belanja untuk Non K/L senilai Rp1.376,7 triliun, dan transfer ke Daerah sebesar Rp857,6 triliun.
Sri Mulyani menegaskan, belanja negara di 2024 dioptimalkan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang masih membayangi. Wakil Menteri Keuangan I juga menyoroti peran APBN sebagai “shock absorber” yang melindungi stabilitas ekonomi nasional.
“Belanja negara juga sebagai shock absorber untuk menjaga stabilitas ekonomi. Di antaranya digunakan untuk bantuan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) atau operasi pasar, subsidi energi seperti BBM, listrik, LPG, pupuk, hingga bansos PKH, PIP, KIP kuliah, sembako, PBI JKN, serta program KUR dan dukungan sektor perumahan,” papar Wakil Menteri Keuangan I Suhasil Nazara.
Load more