Kebumen, Jawa Tengah - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan pasokan minyak goreng kemasan akan kembali normal pada akhir Februari ini. Keyakinan Mendag ini merujuk pada membaiknya produksi dan distribusi yang sempat tersendat untuk menyesuaikan kebijakan harga eceran tertinggi (HET).
Namun, kini menurut Lutfi kendala tersebut sudah teratasi. Mendag yang didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto pun berjanji pasokan bakal normal mulai pekan depan.
"Sebenarnya minyak ini sudah mulai bergerak, setidaknya sejak hari Senin tanggal 14 yang lalu sudah keluar hampir 35 persen dari kebutuhan nasional. 120 juta liter sudah keluar, yang rencananya pada bulan Februari ini akan naik menjadi 420 juta liter jadi kami harapkan akan mulai click in down pada kesempatan pertama," jelas Lutfi dihadapan wartawan.
Kemendag telah menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi persoalan tingginya harga minyak goreng. Menurut Lutfi, terkait harga Kemendag masih menggunakan tiga harga pemerintah yaitu kemasan premium Rp14.000 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter dan curah Rp11.500 per liter.
"Paling lambat akhir Februari semuanya normal kembali. Sebenarnya, setok minyak goreng tidak ada masalah, yang terjadi adalah penyesuaian harga dalam dua pekan kemarin," kata Lutfi.
Sementara itu Salimah salah satu pedagang yang berjualan di Pasar Dorowati mengatakan, minyak goreng sempat menghilang dari peredaran, pedagang tidak mengetahui pasti penyebabnya.
"Namun 2 hari sebelum kedatangan pak menteri mendadak ada dan harganya stabil diangka 14 ribu per liternya. Sedangkan beberapa merek lain yang tidak bersubsidi masih dengan harga lama yakni rata rata Rp 20 ribu," ujar Salimah. (Wahyu Kurniawan/Buz).
Load more