Jakarta, tvOnenews.com – Presiden Prabowo Subianto disebut masih belum puas dengan penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 yang telah disepakati. Presiden menginginkan biaya tersebut dapat ditekan lebih rendah untuk meringankan beban masyarakat.
“Tetapi kelihatannya Pak Presiden masih belum puas. Masih kepingin sebetulnya masih di bawah itu,” kata Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, usai bertemu Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).
Marwan mengungkapkan, meski masukan dari Presiden akan menjadi catatan penting, penurunan biaya haji untuk 2025 dianggap sudah mencapai batas maksimal.
“Mungkin saja periode ini tidak, karena sudah diambil keputusan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keinginan Presiden tersebut akan menjadi perhatian utama DPR, terutama untuk pelaksanaan ibadah haji pada tahun berikutnya.
“Tetapi menjadi catatan kami, Komisi VIII bahwa arahan Pak Presiden sepertinya menginginkan sebetulnya di bawah itu,” kata Marwan.
Panja BPIH DPR dan Kementerian Agama sebelumnya telah menyepakati BPIH 2025 sebesar Rp89.410.258 per jemaah. Biaya tersebut terdiri dari dua komponen utama:
1. Nilai manfaat rata-rata per jemaah haji sebesar Rp33.978.580 (38% dari total BPIH).
2. Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sebesar Rp55.431.750 (62% dari total BPIH), mencakup biaya penerbangan, akomodasi di Makkah dan Madinah, serta biaya hidup.
Dengan keputusan ini, Bipih 2025 mengalami penurunan sebesar Rp614.420 dibandingkan tahun lalu. Selain itu, total nilai manfaat yang digunakan untuk BPIH 2025 mencapai Rp6,8 triliun, turun Rp1,3 triliun dari tahun sebelumnya.
Marwan menegaskan bahwa meskipun ada keinginan kuat dari Presiden untuk menurunkan biaya haji lebih lanjut, penyesuaian tersebut membutuhkan waktu dan kajian lebih mendalam, terutama mengingat faktor kurs dan biaya operasional yang terus meningkat.
Keinginan Presiden Prabowo ini menunjukkan komitmennya untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji menjadi lebih terjangkau bagi seluruh masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah. (agr/rpi)
Load more