Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa penyesuaian harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah bertujuan memberi keleluasaan bagi Perum Bulog dalam meningkatkan serapan hasil panen petani saat panen raya.
Arief mengungkapkan bahwa keputusan menaikkan HPP gabah dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram ditetapkan melalui Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kementerian Koordinator Bidang Pangan yang dipimpin oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan pada 6 Januari 2025. Keputusan ini juga didasarkan pada arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Arief, HPP sebesar Rp6.500 per kg adalah harga yang wajar dengan mempertimbangkan struktur ongkos usaha tani serta masukan dari berbagai pihak, termasuk organisasi petani.
"Jadi kita tidak melihat satu sisi saja, bahwa kepentingan di hulu, para sedulur petani kita ini harus diperhitungkan dan tentunya mempertimbangkan masukan dari semua stakeholder, sehingga mendapat harga yang wajar untuk usaha produksinya," jelasnya.
“Di sisi lain juga, kepentingan di hilir juga kita harus lihat, bahwa harga di tingkat konsumen juga harus wajar," tambah Arief.
Arief menambahkan bahwa kebijakan HPP yang pertama kali diberlakukan pada Maret 2023 telah menjaga indeks Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) di atas 100 poin. Berdasarkan data BPS, NTPP tertinggi tercatat pada Desember 2024 sebesar 122,78. Pemerintah tetap konsisten menjaga stabilitas NTPP agar tetap mendukung kesejahteraan petani.
Load more