Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mempercepat transformasi koperasi dengan tujuan membangun pabrik milik petani dan peternak, seperti pabrik pengolahan susu dan pabrik Crude Palm Oil (CPO), yang dikelola koperasi. Hal ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan peran koperasi dalam perekonomian nasional.
Ferry mengungkapkan bahwa Peraturan Menteri Koperasi yang baru, yang diharapkan terbit pekan depan, akan memberi keleluasaan bagi Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM) untuk berinvestasi, termasuk mengakuisisi pabrik dan smelter.
Hal ini bertujuan untuk memberdayakan koperasi agar dapat memiliki aset strategis seperti smelter, kapal canggih, hingga perkebunan.
“Hal ini sejalan dengan visi untuk memberdayakan koperasi agar mampu memiliki aset-aset besar, seperti smelter, kapal canggih, dan perkebunan, seperti yang diimpikan Presiden Prabowo,” ujarnya.
Salah satu inisiatif yang menjadi perhatian adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mencakup distribusi susu bagi siswa sekolah. Meskipun sempat menghadapi kendala distribusi, Ferry memastikan program ini tetap berjalan dengan simulasi distribusi untuk memastikan kelancaran.
“Uji coba dan simulasi distribusi tengah dilakukan untuk memastikan kelancaran program,” katanya.
Untuk mendukung program ini, Kemenkop tengah mempertimbangkan dua opsi: membangun pabrik susu baru atau mengakuisisi pabrik yang sudah ada. Koperasi peternakan sapi perah didorong untuk memiliki pabrik pengolahan susu sendiri agar dapat terlibat aktif dalam program ini.
Sebagai bagian dari transformasi, Kemenkop juga mendorong konversi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi koperasi. Saat ini, dari 64.000 Gapoktan yang ada, baru 4.000 yang telah bertransformasi menjadi koperasi, dan proses konversi sisanya akan dilakukan secara bertahap.
“Saat ini, dari 64.000 Gapoktan, baru 4.000 yang telah menjadi koperasi. Proses konversi sisanya akan dilakukan secara bertahap,” katanya.
Ferry juga menyebutkan bahwa koperasi akan diberdayakan untuk menyalurkan pupuk dengan skema baru, dengan dukungan sinergi antara Kementerian Koperasi dan Kementerian Pertanian untuk memastikan distribusi pupuk berjalan lancar.
Dengan langkah-langkah ini, Wamenkop Ferry berharap koperasi tidak hanya mampu bersaing di sektor agrikultur tetapi juga di sektor industri yang lebih luas, seperti pengolahan susu, minyak sawit, hingga smelter. Transformasi ini, menurutnya, menjadi wujud nyata pemberdayaan koperasi untuk mendukung perekonomian nasional. (ant/nsp)
Load more