Jakarta, tvOnenews.com – Bergabungnya Indonesia dalam kelompok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) disebut sebagai langkah strategis untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang.
“Kita bisa juga menjadi jembatan antara kepentingan negara sedang berkembang dan isu-isu yang berkembang multilateral yang kita anggap ini harus diperjuangkan,” ujar Mari Elka usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (8/1).
Menurut Mari Elka, kehadiran Indonesia di BRICS tak hanya memperkuat posisi negara berkembang, tetapi juga memberikan keseimbangan dalam forum yang turut melibatkan negara-negara maju.
“BRICS itu menjadi salah satu pengimbang bahwa ada kelompok negara sedang berkembang, tapi kita juga menjadi anggota di kelompok-kelompok yang ada negara maju,“ katanya.
Indonesia juga tengah mengkaji berbagai isu strategis dalam BRICS, termasuk kemungkinan akses pendanaan dari The New Development Bank yang dimiliki forum tersebut.
“Mereka juga punya bank ya, namanya New Bank. Nah, ini apakah ini akan berkembang menjadi bank yang bisa memberi dana kepada pembiayaan pembangunan,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Brasil menyatakan Indonesia telah diterima sebagai anggota BRICS dalam pertemuan puncak di Johannesburg pada 2023.
Brasil, yang akan memegang presidensi BRICS pada 2025, menyebut bahwa keanggotaan Indonesia mencerminkan keinginan bersama untuk mereformasi lembaga-lembaga pemerintahan global dan memperkuat kerja sama antarnegara di kawasan Selatan.
Dengan status barunya, Indonesia diharapkan membawa dampak positif bagi BRICS sekaligus memperjuangkan isu-isu utama negara berkembang di panggung internasional. (agr/nba)
Load more