Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, meminta produsen otomotif asal China, Chery, untuk meningkatkan investasi mereka di Indonesia dengan membangun pabrik mandiri tanpa menggandeng mitra lokal.
Permintaan tersebut disampaikan Wamenperin di Jakarta, Rabu, mengingat sejak 2022, proses perakitan mobil Chery masih dilakukan melalui kerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM). Kapasitas produksi mereka saat ini mencapai 10 ribu unit per tahun.
Saat mengunjungi pabrik produksi mobil Chery di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1/2025), Faisol memberikan apresiasi kepada Chery karena telah memenuhi komitmen penggunaan produk domestik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen.
Namun, ia mendorong Chery untuk meningkatkan TKDN hingga 60 persen di masa depan.
"Untuk saat ini, TKDN Chery memang sudah di angka 40 persen. Namun, saya yakin ke depannya, Chery masih bisa meningkatkan TKDN sampai 60 persen," kata Faisol.
Wamenperin juga optimistis mobil Chery yang diproduksi di Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global. Ia menambahkan bahwa pemerintah terus mendukung industri otomotif melalui berbagai regulasi dan insentif.
"Pada prinsipnya pemerintah mendorong agar industri otomotif terus mengalami peningkatan, baik melalui regulasi maupun insentif. Termasuk, insentif PPN DTP dan PPnBM DTP yang di antaranya diperuntukkan bagi mobil listrik," jelasnya.
Kerja sama antara PT Chery Motor Indonesia dan PT HIM terus berlanjut dengan rencana peluncuran berbagai varian mobil di tahun ini. Beberapa model yang akan diperkenalkan, antara lain:
TIGGO Cross
OMODA 5 MY
TIGGO 7 PHEV
OMODA E5 Modification
iCAR 03
TIGGO 8 PHEV
TIGGO 9 PHEV
TIGGO 8 Plus
Dengan langkah ini, Chery diharapkan dapat memperkuat posisinya di pasar otomotif Indonesia sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. (ant/nsp)
Load more