Peranan kuat Indonesia, kata Telisa, terlihat saat nilai tukar rupiah yang menguat berbarengan dengan pengumuman anggota baru BRICS.
Menurutnya, hal tersebut memberikan sentimen positif baru.
"Kemarin di market rupiah langsung menguat ketika RI diumumkan sebagai anggota BRICS," katanya.
Namun demikian, Telisa mengatakan ada ancaman perang dagang yang harus dihadapi Indonesia ketika sudah bergabung dengan BRICS.
Menurutnya, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif dua kali lipat pada produk-produk dari negara BRICS.
"Kita berharap itu tidak terjadi, bagaimana nanti diplomasi pada negara BRICS dengan AS, karena bersamaan member BRICS dan dilantiknya Trump, itu dua hal yang akan berpengaruh pada harga komoditas dan prospek ekonomi global dan pada ekonomi RI," jelas Telisa. (ant/vsf)
Load more