Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, Hendra mengatakan saham BUKA akan menghadapi volatilitas tinggi dalam waktu dekat.
“Sehingga, investor perlu mencermati perkembangan kinerja perusahaan, serta respons pasar terhadap perubahan strategi yang dilakukan oleh manajemen BUKA,” ujar Hendra.
Hendra mengatakan untuk mencapai titik profitablenya, BUKA harus terus menggenjot kinerja top line, sekaligus harus dapat menekan cost of goods sold.
“Apalagi kalau misalkan jika Bukalapak menutup layanan produk fisik marketplace-nya. Lebih fokus ke digital marketplace-nya seperti itu, itu sebenarnya bisa semakin menekan cost atau operating expense,” ujar Hendra.
Untuk informasi, pelaku pasar terpantau bereaksi cukup negatif terhadap pengumuman BUKA yang melakukan transformasi bisnis dengan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace, dan berfokus untuk berjualan produk virtual. (ant/vsf)
Load more