Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi tercatat menguat tipis sebesar 4 poin (0,02%) ke posisi Rp16.213 per dolar AS, dibandingkan sebelumnya di level Rp16.217 per dolar AS.
Hal ini dipengaruhi oleh pidato hawkish beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed) pada Kamis malam.
“Rupiah cenderung berkonsolidasi dan melemah terbatas karena dolar AS masih bertahan kuat, didukung pidato hawkish dari beberapa pejabat The Fed semalam,” kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Pejabat The Fed menegaskan bahwa penurunan suku bunga belum menjadi prioritas saat ini. Pernyataan ini didasarkan pada beberapa faktor:
Inflasi AS yang masih tinggi.
Ekonomi AS yang tetap kuat.
Kekhawatiran kebijakan tarif dari Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang berpotensi memicu kenaikan inflasi.
Meski demikian, investor tampaknya masih wait and see sambil menantikan rilis data tenaga kerja AS, Non-Farm Payrolls (NFP), yang dijadwalkan keluar pada Jumat malam. Data NFP menjadi indikator penting setelah laporan tenaga kerja lainnya, Automatic Data Processing (ADP), menunjukkan penambahan pekerjaan yang lebih kecil dari perkiraan.
Load more