Dody menegaskan pentingnya solusi jangka panjang yang berkelanjutan bagi petani, bukan hanya sekadar solusi sementara yang ditinggalkan setelah satu atau dua musim tanam.
Ia juga menyoroti kemungkinan kebutuhan bahan bakar solar jika solusi menggunakan pompa diterapkan. “Kalau kemudian solar itu kita lepas ke petani, 'kan ada additional cost (biaya tambahan) bagi petani yang mungkin akan berat bagi mereka. Jadi, harapan saya, apapun solusi yang kita hadirkan untuk para petani tidak kemudian menjadi beban bagi mereka,” tegasnya.
Lebih jauh, Dody menyampaikan bahwa upaya ini juga merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto, yang meminta para menteri untuk meningkatkan kesejahteraan petani, termasuk melalui kebijakan kenaikan harga gabah dan percepatan distribusi pupuk.
Ia pun meminta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas serta Babinsa, guna menyusun strategi yang tepat untuk mengairi sawah di balik bukit tersebut.
“Kebetulan kita sudah MoU (Memorandum of Understanding/nota kesepahaman) bertiga untuk mencari solusi bagaimana yang di balik bukit itu kita bisa airi. Apakah harus dari sini, atau bisa cari cara yang lain, cara-cara yang tidak akan menjadi beban baru bagi petani,” pungkasnya.
Kunjungan kerja Menteri PU ini turut dihadiri oleh Sadewo Tri Lastiono, Bupati Banyumas terpilih sekaligus mantan Wakil Bupati Banyumas periode 2018–2023. (ant/nsp)
Load more