Proyek pelabuhan raksasa ini juga diklaim akan mendukung kebijakan Pemerintahan Presiden Prabowo mengenai hilirisasi industri.
"Melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, kapasitas tahunan Pelabuhan Tanjung Priok yang telah ada, yaitu 8,63 juta TEU, diperkirakan tidak akan dapat memenuhi permintaan peti kemas pada tahun 2025 yang diperkirakan mencapai 10,24 juta TEU," lanjut Ketudaan Besar Jepang.
Saat ini, ruang untuk fungsi logistik juga semakin terbatas. Kondisi ini ditambah dengan kemacetan jalan di kawasan Jakarta yang kronis sehingga menjadikan akses ke Pelabuhan Tanjung Priok menjadi terhambat, termasuk bagi perusahaan Jepang yang memiliki fasilitas produksi di bagian timur Jakarta.
"Oleh karena itu, pembangunan pelabuhan baru untuk mendistribusikan volume lalu lintas barang di Jakarta sangat diharapkan," terang Kedutaan.
Proyek tahap 3 ini bertujuan untuk membangun pelabuhan baru di Patimban, yang mencakup terminal kontainer, terminal mobil, dan fasilitas lainnya, guna memperkuat fungsi logistik di timur Jakarta.
Load more