Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin (13/1/2025).
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,46 poin atau 1,15 persen ke posisi 810,97.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.378.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,85 miliar lembar saham senilai Rp11,83 triliun.
Sebanyak 251 saham naik 404 saham menurun, dan 300 tidak bergerak nilainya.
Menurut analis, pelemahan IHSG terjadi seiring pelaku pasar berekspektasi bahwa bank sentral AS, The Fed, akan bersikap dovish ke depan.
"IHSG bergerak melemah karena pasar bereaksi menyusul laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan, yang menggarisbawahi ketahanan pasar tenaga kerja AS dan mendukung sikap hati-hati The Fed terhadap pemotongan suku bunga," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Analis melihat, pelaku pasar saat ini mengantisipasi bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga acuan, atau tidak berubah dalam pertemuan mendatang pada Januari dan Maret 2025.
Berdasarkan CEM Fedwatch probabilitas, untuk Januari 2025, The Fed sebesar 97,3 persen tetap mempertahankan suku bunga acuannya dan peluang pemangkasan hanya sebesar 2,7 persen.
Sementara itu, pada pertemuan Maret 2025, probabilitas The Fed sebesar 77,9 persen mempertahankan suku bunga acuannya.
Dari China, surplus perdagangan China melonjak menjadi 104,84 miliar dolar AS pada Desember 2024, atau naik dari 75,31 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya, atau melampaui ekspektasi sebesar 99,80 miliar dolar AS, meskipun data perdagangan lebih kuat dari yang diharapkan, yaitu ekspor Desember naik 10,7 persen year on year (yoy), atau jauh melampaui perkiraan kenaikan 7,3 persen. (ant/vsf)
Load more