Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS melemah pada penutupan perdagangan Senin (13/1/2025).
Analis mata uang Lukman Leong mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS susah untuk rebound secara signifikan.
“Hingga penutupan, Rupiah diperkirakan hanya dapat bertahan dan susah untuk rebound secara signifikan,” ujarnya.
Kurs Rupiah sulit rebound karena indeks dolar AS berada di level tertinggi baru dalam dua tahun terakhir, yakni 109,96 pada Jumat (10/1/2025) dan 109,65 pada hari ini.
Antisipasi investor terhadap data inflasi AS yang bakal dirilis pekan ini diprediksi bakal menjadi faktor penting penguatan dolar AS pada pekan ini dan menekan nilai tukar rupiah.
Inflasi utama AS diperkirakan akan naik 0,3 persen month to month (MoM) dan meningkat dari 2,7 persen menjadi 2.8 persen year on year (YoY).
Pada umumnya, Rupiah dan mata uang regional melemah cukup besar terhadap dolar AS karena data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls (NFP) pada Desember 2024 tercatat sebesar 256 ribu, lebih baik dari bulan sebelumnya yang sebesar 212 ribu.
“Data perdagangan China yang kuat dan lebih baik dari perkiraan sedikit menahan pelemahan lebih lanjut dari rupiah,” kata Lukman. (ant/vsf)
Load more