Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Arief Havas Oegroseno, menegaskan bahwa ancaman tarif perdagangan yang disampaikan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tidak secara khusus menyasar negara-negara anggota BRICS.
Meski begitu, Trump sebelumnya menyatakan ancaman terhadap negara-negara BRICS jika mereka tetap melanjutkan rencana menciptakan mata uang alternatif selain dolar AS. Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menyebut penggunaan mata uang selain dolar AS sebagai bentuk perlawanan terhadap ekonomi AS.
Arief menyarankan untuk menunggu kebijakan resmi setelah Trump dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada 20 Januari 2025 sebelum mengambil kesimpulan lebih lanjut.
Terkait keanggotaan Indonesia di BRICS, Arief menjelaskan bahwa Indonesia sedang mempersiapkan langkah strategis untuk berkontribusi dalam program-program organisasi tersebut. Sebagai anggota baru, Indonesia akan mengikuti arahan dari Brasil yang memegang presidensi BRICS tahun ini sebelum menentukan prioritas nasional.
“Kita kan baru diterima, jadi kita mesti dengar dulu dari Brasil programnya apa, apa yang bisa dimajukan, kepentingan kita nanti seperti apa,” ujar Arief.
Arief juga menekankan bahwa BRICS memberikan peluang besar untuk kerja sama ekonomi yang dapat dikembangkan bersama negara-negara anggotanya.
Load more