Jakarta, tvOnenews.com - Ekonom Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memproyeksikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate akan tetap ditahan pada level 6 persen dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Januari 2025 pada hari ini, Rabu (15/1/2025).
“Kami melihat BI masih akan menahan suku bunga pada 6 persen, untuk menjaga stabilitas perekonomian, sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian global yang memberi tekanan pada pasar keuangan domestik,” kata Dian yang merupakan Head of Macroeconomic and Financial Market Research Bank Mandiri, Rabu (15/1/2025).
Terutama terkait kebijakan fiskal dan moneter di Amerika Serikat (AS) setelah pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS yang baru.
“Perkiraan kami (pemangkasan BI-Rate) 50 bps (basis point) di semester 2 (2025),” ujar Dian.
Hal senada juga disampaikan oleh Head of Macroeconomic and Financial Market Research PermataBank Faisal Rachman, yang memperkirakan BI Rate tetap berada pada level 6 persen. Hal ini sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian global menuju pelantikan Trump terutama terkait dengan agenda inward-looking.
“Hal ini diprediksi akan membuat tingkat inflasi AS sulit untuk turun menuju target sasaran 2 persen,” ujar Faisal.
Ia menambahkan bahwa sinyal dari beberapa pejabat bank sentral AS atau The Fed juga sudah mengindikasikan kemungkknan besar penundaan pemotongan lanjutan Federal Funds Rate (FFR).
“Bahkan market sendiri sudah melihat ruang pemotongan FFR di tahun ini hanya 25 bps, lebih rendah dari outlook The Fed pada bulan Desember lalu yang sebesar 50 bps,” kata Faisal.
Faisal mengatakan, PermataBank sendiri melihat ruang penurunan BIRate pada paruh pertama 2025 akan cenderung tertutup. Pada paruh kedua tahun ini, ada peluang terbuka pemangkasan BI Rate namun masih akan sangat bergantung pada kondisi global dan domestik.
“All in all (secara keseluruhan), kami hanya melihat ruang pemotongan sebesar 25 bps untuk BI-Rate di tahun ini yang mungkin terjadi pada paruh kedua 2025,” kata Faisal. (ant/nba)
Load more