Daop 1 Jakarta: 10 meninggal, 7 luka berat, 22 luka ringan
Daop 2 Bandung: 8 meninggal, 4 luka berat, 1 luka ringan
Daop 3 Cirebon: 11 meninggal, 4 luka berat, 1 luka ringan
Daop 4 Semarang: 14 meninggal, 5 luka berat, 15 luka ringan
Daop 5 Purwokerto: 5 meninggal, 3 luka ringan
Daop 6 Yogyakarta: 6 meninggal, 3 luka berat, 1 luka ringan
Daop 7 Madiun: 7 meninggal, 2 luka berat, 6 luka ringan
Daop 8 Surabaya: 13 meninggal, 5 luka berat, 14 luka ringan
Divre I Medan: 23 meninggal, 18 luka berat, 23 luka ringan
Divre II Sumatera Barat: 1 meninggal, 7 luka berat, 8 luka ringan
Divre III Palembang: 9 meninggal, 2 luka berat, 13 luka ringan
Divre IV Tanjungkarang: 5 meninggal, 18 luka berat, 7 luka ringan
Selain menutup perlintasan sebidang ilegal, KAI melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan memasang 1.553 spanduk peringatan di lokasi rawan.
KAI juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun flyover atau underpass guna mengurangi risiko kecelakaan. Dari total 3.693 titik perlintasan sebidang di Indonesia:
1.883 titik (50,98%) dijaga.
1.810 titik (49,01%) tidak dijaga.
KAI juga mengusulkan pembangunan perlintasan tidak sebidang dan memperbaiki peralatan keselamatan di perlintasan aktif.
Anne menekankan pentingnya disiplin berlalu lintas, terutama di perlintasan sebidang. Rambu lalu lintas adalah alat utama keselamatan, sedangkan palang pintu dan penjaga pintu hanya alat bantu.
"Jadi solusi utama untuk terhindar dari kecelakaan lalulintas di perlintasan adalah disiplin berlalu lintas," tegas Anne. (ant/nsp)
Load more