Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkap program Makan Bergizi Gratis memberikan peluang besar terhadap pengerajin tahu dan tempe.
Perajin tahu dan tempe, kata dia, bisa menjadi pemasok bahan baku untuk Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) atau dapur-dapur Makan Bergizi Gratis.
"Tempe adalah superfood asli Indonesia. Kita mendukung perajin tempe dapat terlibat dalam program MBG. Kita pastikan pasokan bahan baku kedelai bagi para perajin, agar suplai tempe untuk MBG juga bisa terjamin," kata dia, Rabu (15/1/2024).
Budi menjelaskan bahwa konsumsi tempe di Indonesia saat ini mencapai 7,3 kilogram per kapita per tahun.
Sementara itu, peredaran uang dari bisnis UMKM pada sektor ini mencapai Rp7,5 triliun per tahun.
Selain itu, ada 600 ribu perajin yang bergantung melalui bisnis pengolahan tempe ini.
Adapun dalam kunjungannya ke Rumah Tempe Indonesia, Budi mengapresiasi proses produksi sudah menerapkan standar pengolahan secara modern.
Menurut dia, salah satu syarat agar perajin bisa menjadi pemasok Makan Bergizi Gratis, yakni mutu produk yang harus dijaga, serta kualitas kandungan gizi dan higienitas atau kebersihan sesuai panduan Badan Gizi Nasional dan rujukan Kementerian Kesehatan dan Badan Pangan Nasional.
Peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan sudah modern dan terbuat dari bahan stainless steel yang memenuhi standar untuk produksi makanan.
Rumah Tempe Indonesia, yang dikelola oleh Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), diharapkan dapat menjadi standar pengolahan bagi perajin lain. (ant/vsf)
Load more