"Tidak hanya karena perkembangan pasar aset kriptonya yang pesat, kami menargetkan Indonesia menjadi fokus utama, karena Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan geliat pasar investasi Syariah yang terus berkembang pesat," katanya lagi.
Berdasarkan laporan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp556,53 triliun sepanjang Januari sampai November 2024.
Nilai tersebut meningkat 356,16 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp122 triliun. Jumlah pelanggan aset kripto hingga November 2024 mencapai 22,1 juta pelanggan.
Raafi menyatakan Fasset tidak hanya berfokus pada layanan investasi aset kripto berbasis syariah, tetapi juga pada edukasi masyarakat mengenai teknologi blockchain dan manfaatnya.
Sebagai bagian dari komitmen ini, katanya lagi, perusahaan berencana untuk terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dan lembaga keuangan, guna mendorong ekosistem aset kripto yang sehat dan transparan di Indonesia.
"Melalui pendekatan ini, kami berharap dapat menjadi pelopor dalam menciptakan solusi investasi berbasis syariah yang inklusif, sekaligus memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi digital di Indonesia," tambahnya. (ant/rpi)
Load more