Fahri mengingatkan para pemangku kepentingan untuk tidak memaksakan proyek pembangunan yang hanya berlandaskan kepentingan politik atau balas budi. Ia menekankan pentingnya memprioritaskan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Jangan membangun sesuatu karena politik yang di-drop dari pusat akhirnya tidak bermanfaat, rumah kosong, rusun kosong, terbengkalai, dan rusak. Uang rakyat semua itu (yang dipakai membangun). Itu harus kami kurangi (hunian tanpa perencanaan matang) ke depan,” tegas Fahri.
Dengan pembenahan perencanaan yang lebih baik, Fahri berharap program perumahan dapat benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat, baik di desa maupun di perkotaan, dan mendukung pembangunan kawasan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan. (ant/nsp)
Load more