Dalam surel kepada karyawan pada Sabtu (18/1) sekitar pukul 21.00, TikTok menyampaikan bahwa Trump telah mengindikasikan bahwa ia akan bekerja sama dengan perusahaan untuk menemukan solusi guna mengaktifkan kembali TikTok setelah ia menjabat pada 20 Januari 2025.
TikTok pada Sabtu (18/1) malam menyampaikan pesan peringatan kepada penggunanya mengenai pemblokiran aplikasi.
"Kami menyesalkan bahwa undang-undang AS yang melarang TikTok akan mulai berlaku pada tanggal 19 Januari dan memaksa kami untuk menghentikan layanan kami sementara," kata perusahaan.
Selain itu, perusahaan menyatakan bahwa mereka sedang berupaya memulihkan layanan di Amerika Serikat sesegera mungkin.
Selain TikTok, layanan lain milik perusahaan induk TikTok, ByteDance, seperti CapCut dan platform Lemon8 juga tidak bisa diakses.
Undang-undang pelarangan atau divestasi yang berlaku mulai Minggu (19/1) secara efektif melarang TikTok, kecuali ByteDance menjual sebagian besar sahamnya di perusahaan tersebut.
Namun, ByteDance tidak menunjukkan tanda-tanda bersedia menjual sahamnya, bahkan saat tenggat waktu semakin dekat.
Load more