“Saudara-saudara, saya ingin memberikan peran yang lebih besar kepada swasta. Ada yang mengatakan, saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur. Tidak bener! Saya tidak menghentikan,” tegas Presiden.
Presiden menjelaskan, pihaknya hanya melakukan perubahan. Berbagai proyek infrastruktur yang dalam sepuluh tahun terakhir sebagian besar ditangani BUMN, ke depan akan diserahkan kepada swasta untuk membangun.
“Swasta lebih efisien, swasta lebih inovatif, swasta lebih berpengalaman. Pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, saya serahkan kepada swata. Silakan bergerak semuanya,“ papar Presiden disambut tepuk riuh peserta Munas.
Ke depan, kata Presiden, pemerintah akan menangani bidang yang penting, yang menyangkut perlindungan kepada rakyat, dan yang belum bisa ditangani swasta. Tapi, proyek yang bisa dikerjakan swasta harus diserahkan kerpada swasta agar dunia usaha berkembang. Target pemerintah, demikian Prabowo, semakin jelas, yakni swasembada pangan.
“Kita rencanakan empat tahun swasembada pangan. Orang mungkin akan kaget. Jauh sebelum empat tahun, kita sudah swasembada pangan,” kata Presiden. Demikian juga dengan swasembada energi. Mungkin tidak banyak negara di dunia yang memiliki green energy. Sedangkan Indonesia memiliki energi terbarukan yang utuh dan yang substansial.
“Ini (Kabinet Merah Putih —Red) baru tiga bulan. Tunggu, sabar sedikit. Mungkin bulan kelima atau keenam, baru kita merasakan. Kita mau bukan business as usual. There is no business as usual. Kita sekarang mau lari. Kita akan cepat, kita akan bergerak secepatcepatnya,” ujar Presiden.
Masalahnya yang dihadapi saat ini, demikian Presiden, adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). “Kita harus siapkan SDM, kita siapkan awaknya. Kita harus siapkan manajer-manajer muda, anak-anak muda yang otaknya pintar, tapi hatinya bersih. Jangan yang pintar otaknya, tapi hatinya ngga bersih. Kita mau anak-anak muda yang pintar, tapi hatinya merah putih,” kata Presiden.
Load more