Jakarta, tvonenews.com - Presiden Prabowo Subianto kembali menyerukan terminologi “Indonesia Incorporated” di hadapan para pengusaha dalam Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia.
Dengan menyerukan sebuah terminologi yang sudah lama tidak terdengar, Presiden Prabowo berharap Kadin harus dinamis, berani, inovatif, dan bekerja sama dalam semangat Indonesia Incorporated.
“Pemimpin harus kompak. Siapa nomor satu, dua, atau tiga. Tidak masalah. Nanti gantian saja, iya kan. Gantian saja…,” kata Presiden Prabowo di dalam sambutannya pada acara Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia yang digelar di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (16/01/2025) lalu.
Pada acara ini, Anindya Novyan Bakrie dikukuhkan sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024 - 2029, sementara Ketua Umum sebelumnya M. Arsjad Rasjid P.M. dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani yang juga Ketua Penyelenggara acara "Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia” menegaskan, proses pengukuhan Anin, sapaan akrab Anindya Bakrie, dan Arsjad berjalan lancar sebagai ungkapan semangat anggota Kadin Indonesia yang mengedepankan persatuan.
Presiden Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Rosan, Arsjad, dan Anin yang telah mengusahakan dan menjaga persatuan di Kadin Indonesia. Kepala Negara juga mengucapkan selamat bekerja kepada Anin dan Arsjad.
Dalam konsep Indonesia Incorpotated, pemerintah dan pelaku bisnis berjalan seiring, saling menopang, dan bahu-membahu mencapai tujuan yang sama. Tidak ada kepentingan lain yang lebih besar selain mewujudkan Indonesia sebagai bangsa sejahtera dan bermartabat.
Dalam konsep incorporated (Inc), negara Indonesia dikelola seperti sebuah perusahaan yang berbadan usaha, yang di dalamnya semua elemen harus bekerja sama, bergotong royong, dan bersinergi mewujudkan visi perusahaan di bawah komando Chief Executive Officer (CEO).
Di bawah pimpinan Presiden Prabowo, semua elemen —pemerintah, pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia, profesional, para akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan seluruh lapisan masyarakat— bersatu padu, bekerja sama, bergotong royong, dan bersinergi mewujudkan tujuan bersama, yakni Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.
“Tidak ada kepentingan lain. Tidak ada orientasi lain. Itu semua untuk kepentingan bangsa, kepentingan negara, dan kepentingan rakyat. Kita tidak akan ragu-ragu, kita akan laksanakan dengan segenap kekuatan dan daya yang ada di kita,” demikian janji Presiden.
Pembangunan Infrastruktur
Presiden mengaku gembira karena bisa berjumpa dengan para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia. “Saya sangat gembira dan saya ucapkan selamat kepada tokoh-tokoh Kadin. Saudara-saudara memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi indonesia,” kata Presiden.
“Saudara-saudara, saya ingin memberikan peran yang lebih besar kepada swasta. Ada yang mengatakan, saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur. Tidak bener! Saya tidak menghentikan,” tegas Presiden.
Presiden menjelaskan, pihaknya hanya melakukan perubahan. Berbagai proyek infrastruktur yang dalam sepuluh tahun terakhir sebagian besar ditangani BUMN, ke depan akan diserahkan kepada swasta untuk membangun.
“Swasta lebih efisien, swasta lebih inovatif, swasta lebih berpengalaman. Pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, saya serahkan kepada swata. Silakan bergerak semuanya,“ papar Presiden disambut tepuk riuh peserta Munas.
Ke depan, kata Presiden, pemerintah akan menangani bidang yang penting, yang menyangkut perlindungan kepada rakyat, dan yang belum bisa ditangani swasta. Tapi, proyek yang bisa dikerjakan swasta harus diserahkan kerpada swasta agar dunia usaha berkembang. Target pemerintah, demikian Prabowo, semakin jelas, yakni swasembada pangan.
“Kita rencanakan empat tahun swasembada pangan. Orang mungkin akan kaget. Jauh sebelum empat tahun, kita sudah swasembada pangan,” kata Presiden. Demikian juga dengan swasembada energi. Mungkin tidak banyak negara di dunia yang memiliki green energy. Sedangkan Indonesia memiliki energi terbarukan yang utuh dan yang substansial.
“Ini (Kabinet Merah Putih —Red) baru tiga bulan. Tunggu, sabar sedikit. Mungkin bulan kelima atau keenam, baru kita merasakan. Kita mau bukan business as usual. There is no business as usual. Kita sekarang mau lari. Kita akan cepat, kita akan bergerak secepatcepatnya,” ujar Presiden.
Masalahnya yang dihadapi saat ini, demikian Presiden, adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). “Kita harus siapkan SDM, kita siapkan awaknya. Kita harus siapkan manajer-manajer muda, anak-anak muda yang otaknya pintar, tapi hatinya bersih. Jangan yang pintar otaknya, tapi hatinya ngga bersih. Kita mau anak-anak muda yang pintar, tapi hatinya merah putih,” kata Presiden.
Kian Optimistis
Lebih lanjut dijelaskan, dunia kini tengah mengalami dinamika geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi. Sementara persaingan global semakin keras antara blok-blok ekonomi, antara kekuatan-kekuatan besar. Dalam persaingan yang keras itu diperlukan kehati-hatian oleh semua pihak.
“Saya mungkin baru menginjak bulan ketiga memimpin pemerintahan Republik Indonesia. Semakin saya mempelajari keadaan perekonomian Indonesia, semakin saya merasa percaya diri. Saya merasa optimis, saya percaya, saya yakin, kita akan mencapai, bahkan mungkin melebihi 8 persen laju pertumbuhan ekonomi,” kata Presiden.
Presiden menyadari, mungkin banyak pihak yang nyinyir dengan target laju pertumbuhan ekonomi 8 persen. “Salah satu kelemahan elite Indonesia adalah tidak percaya diri, suka melihat kawan susah, susah melihat kawan senang. Ini sifat kita. Saya mengoreksi diri mungkin terlalu lama kita dijajah, sehinga kita merasa rendah diri. Kita punya rasa kurang berani,” tukas Presiden.
“Saya positif, kita akan bikin kejutan-kejutan besar di minggu-minggu dan bulan-bulan yang akan datang. Ternyata, yang terjadi sesuai dengan apa yang saya bicara, sesuai dengan angkaangka, karena saudara-saudara,saya percaya dengan ilmu pasti alam, saya percaya dengan ilmu matematika dan ilmu fisika,” ungkap Presiden yang mengaku cukup dibantu oleh para menteri.
Pertumbuhan 8 persen itu, menurut Presiden, justru sangat ilmiah, susah untuk berbohong. Asal kita melakukan kalkulasi yang masuk akal, 2+2 itu sama dengan empat. “Hanya kadang-kadang dalam politik Indonesia, 2+2 bisa sama dengan 4,5, atau 5, atau juga 3. Manakala kita tinggalkan akal sehat, manakala kita tinggalkan hitungan berdasarkan logika, yang terjadi adalah distorsi dan disfungsi,” tegas Presiden. (hsb)
Load more