Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro tengah menjadi sorotan media.
Aksi protes yang dilakukan ASN Kemendikti Saintek itu dilakukan Senin (20/1/2025). Para ASN menyebut menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro telah memecat karyawannya.
Di bagian pagar Gedung Kemendikti Saintek juga terpasang spanduk yang menyentil sang menteri.
"Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat," tulis spanduk tersebut.
Sebelum menjabat sebagai Mendikti Saintek, Satryo Soemantri merupakan salah satu tokoh yang dikenal luas di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Lahir di Jakarta, Satryo Soemantri adalah putra dari Profesor Soemantri Brodjonegoro, mantan Rektor Universitas Indonesia (UI) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1973.
Adiknya, Bambang Brodjonegoro pernah menjabat menteri di beberapa kementerian pada masa Presiden Joko Widodo.
Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan memperoleh gelar doktor di bidang teknik mesin dari Universitas California, Berkeley pada tahun 1984 dan bergabung dengan ITB.
Ia adalah guru besar teknik mesin di ITB dan profesor tamu di Universitas Teknologi Toyohashi, Jepang.[5]
Pada tahun 1992, Satryo diangkat sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB. Pada 1999, ia diangkat menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional hingga 2007.
Sebagai direktur jenderal, ia dikenal meletakkan dasar konsep Badan Hukum Milik Negara yang setelah era 2000 dikenal dengan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum.
Satryo aktif sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) sejak 2008 dan terpilih menjadi Wakil Ketua AIPI periode 2013–2018 dan Ketua AIPI periode 2018–2023.
Berdasarkan LHKPN yang disampaikan pada 7 Desember 2024, Satryo Soemantri Brodjonegoro yang menjabat sebagai Mendikti dan Saintek sejak Oktober 2024 memiliki harta sebesar Rp46,05 miliar.
Sebagian besar harta Satryo Soemantri Brodjonegoro berupa tanah dan bangunan. Ia memiliki tanah dan bangunan di tujuh lokasi yang berbeda senilai Rp33,65 miliar.
Satryo Soemantri Brodjonegoro punya dua tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, dua lagi di Tangerang Selatan, dua berikutnya di Buleleng Bali, dan satu di Tangerang. Paling mahal di Jakarta Selatan senilai Rp12 miliar, paling murah di Tangerang Rp1,4 miliar.
Selanjutnya Satryo Soemantri Brodjonegoro melaporkan empat unit mobil di kategori alat transportasi dan mesin. Empat mobil Satryo senilai Rp1,4 miliar.
Mobil-mobil Satryo Soemantri Brodjonegoro di antaranya BMW X3 (2016) senilai Rp400 juta, BYD Seal (2024) Rp700 juta, Toyota Innova Reborn 2.0 G AT (2020) Rp200 juta, dan Ford Escape 2.3L Limited AT (2011) Rp100 juta.
Satryo Soemantri Brodjonegoro tidak memiliki utang. Sedangkan kas dan setara kas yang dimiliki Satryo di akhir tahun 2024 sebesar Rp11 miliar. Sehingga total harta kekayaan Satryo Soemantri Brodjonegoro mencapai Rp46,05 miliar. (nba)
Load more