2. Kebijakan Bank Sentral China
Dari Asia, Bank Sentral China (PBOC) kembali mempertahankan suku bunga pinjaman utama (LPR) untuk tenor 1 tahun di 3,1 persen dan tenor 5 tahun di 3,6 persen. Kebijakan ini diambil untuk mendorong konsumsi dan mendukung sektor properti, yang berpotensi memberikan dampak positif pada bursa saham di kawasan Asia.
3. Stabilitas Rupiah di Tengah Penguatan Dolar AS
Di dalam negeri, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) telah menstabilkan nilai tukar rupiah di level Rp16.290 per dolar AS, meskipun Indeks Dolar AS menguat pasca pelantikan Trump. Stabilitas rupiah mendorong aliran masuk dana investor asing, khususnya ke sektor perbankan dengan kapitalisasi besar (Big Caps).
Bursa saham Asia pagi ini mencatat pergerakan positif, dengan sebagian besar indeks menguat:
Load more