Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa regulasi yang prorakyat serta skema pembiayaan berkelanjutan adalah aspek penting untuk mendukung keberhasilan Program 3 Juta Rumah.
Program 3 Juta Rumah adalah inisiatif besar yang bertujuan membangun tiga juta rumah di seluruh Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan. AHY menjelaskan bahwa perencanaan matang diperlukan, termasuk pemetaan lahan yang sesuai dengan tata ruang wilayah dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat untuk menciptakan perumahan yang dibangun secara masif.
Saat ini, masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah, sementara sebagian lainnya tinggal di rumah tidak layak huni. Program ini mencerminkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan keadilan dan memenuhi kebutuhan papan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kalau pangan jelas, kita ingin mencapai swasembada pangan. Tapi juga papan, rumah, hunian, ini juga sangat mendasar. Jadi kalau kita ingin lihat keluarga kita, anak-anak kita, generasi penuh kita, hidupnya baik dan berkualitas dimulai dari perumahannya juga. Kawasannya yang sehat, yang terjangkau juga harganya. Inilah kami, terutama kementerian di bidang perumahan dan kawasan permukiman terus mencari alternatif atau solusi pembiayaan yang juga baik dan bisa akhirnya mewujudkan program pembangunan 3 juta rumah di seluruh Indonesia," tambah AHY.
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan program ini, Ketua Satuan Tugas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan bahwa sejumlah negara, seperti Uni Emirat Arab (UEA), Turki, dan Singapura, siap memberikan dukungan.
Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui rencana penandatanganan komitmen dari UEA untuk pembangunan 1 juta rumah, yang akan dilaksanakan di Istana Kepresidenan Jakarta. Selain itu, Turki dan Singapura juga menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi dalam mendukung pelaksanaan Program 3 Juta Rumah.
Load more