Jakarta, tvOnenews.com - Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mengendalikan inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri di Sulawesi Utara (Sulut).
Andry menjelaskan bahwa perekonomian Sulawesi Utara pada tahun 2024 menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan tingkat inflasi provinsi tersebut tercatat sebagai yang terendah kedua secara nasional.
Namun, secara historis, inflasi selama periode Ramadhan dan Idul Fitri di kota-kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) cenderung meningkat, terutama pada komoditas pangan.
Selain itu, menurutnya, daerah kepulauan mengalami lonjakan harga yang lebih signifikan akibat jarak distribusi yang lebih jauh, sehingga memengaruhi biaya logistik.
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, yang diwakili oleh Asisten Daerah II, Tahhs Gallang, menegaskan pentingnya pengendalian inflasi demi menjaga stabilitas harga, terutama pada masa menjelang Ramadhan dan HBKN Idul Fitri, ketika permintaan cenderung meningkat.
Sebagai bagian dari langkah pengendalian inflasi, Tahhs Gallang menguraikan lima strategi utama yang dapat diterapkan menjelang HBKN Idul Fitri:
Identifikasi Peningkatan Konsumsi
Melakukan analisis potensi peningkatan konsumsi masyarakat selama periode tersebut.
Sidak Pasar Secara Berkala
Menggelar inspeksi pasar secara rutin untuk memantau harga dan memastikan ketersediaan barang.
Gerakan Pangan Murah (GPM)
Melaksanakan program penjualan bahan pangan dengan harga terjangkau untuk masyarakat.
Kerja Sama Antar Daerah
Mengoptimalkan jalur distribusi melalui koordinasi antar daerah untuk menjaga kelancaran pasokan.
Analisis Perilaku Konsumsi
Mencermati pola konsumsi masyarakat guna menyesuaikan strategi pasokan dan distribusi barang.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjaga kestabilan harga dan menekan inflasi selama masa Ramadhan dan Idul Fitri di Sulawesi Utara. (ant/nsp)
Load more