Jakarta, tvOnenews.com - Nama Aguan menjadi perbincangan publik setelah salah satu saham perusahaannya, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), mengalami penurunan tajam akibat mencuatnya kasus terkait pagar laut di Tangerang.
Jatuhnya saham ini terjadi sejak hari Selasa (21/1/2025) usai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, membeberkan keberadaan 263 bidang tanah bersertifikat di kawasan tersebut. Sertifikat tersebut terdiri dari:
234 SHGB atas nama PT Intan Agung Makmur,
20 SHGB atas nama PT Cahaya Inti Sentosa (CIS),
9 bidang atas nama perseorangan, serta
17 bidang dengan status SHM.
Corporate Secretary PANI, Christy Grasella, menjelaskan bahwa PT Cahaya Inti Sentosa (CIS) adalah anak usaha PANI yang baru diakuisisi pada akhir 2023. Berdasarkan laporan keuangan per Kuartal III-2024, PANI memiliki 99,33% saham di CIS. Namun, Christy menegaskan bahwa PT Intan Agung Makmur, yang juga memiliki sertifikat di kawasan pagar laut Tangerang, bukan anak usaha PANI.
Aguan, yang memiliki nama asli Guo Zaiyuan sebelum menggantinya menjadi Sugianto Kusuma atau lebih dikenal dengan nama Aguan, adalah pendiri dan pemilik Agung Sedayu Group, salah satu konglomerasi properti terbesar di Indonesia.
Aguan, yang memiliki nama asli Guo Zaiyuan, adalah seorang konglomerat Indonesia berdarah Tionghoa. Ia dikenal sebagai pendiri dan pemilik Agung Sedayu Group, salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia.
Setelah pindah ke Indonesia, ia mengubah namanya menjadi Sugianto Kusuma, tetapi lebih dikenal dengan panggilan Aguan atau A Guan.
Nama Asli: Guo Zaiyuan
Nama Indonesia: Sugianto Kusuma
Lahir: 1951
Pendidikan: Pernah bersekolah di Sekolah Menengah Tionghoa Jugang Zhongxue.
Asal: Tionghoa-Indonesia (keluarganya pernah tinggal di Palembang sebelum pindah ke Jakarta).
Aguan memulai kariernya dari bawah sebagai penjaga gudang dan pembantu di sebuah kantor perusahaan impor. Kerja kerasnya membuatnya dipromosikan menjadi pengurus administrasi. Perjalanan bisnisnya berubah drastis ketika ia mulai berkenalan dengan pemborong bahan bangunan, yang menginspirasinya untuk memasuki dunia properti.
Pada tahun 1971, ia mendirikan usaha sendiri, yang kemudian berkembang menjadi Agung Sedayu Group. Iklim politik dan ekonomi yang stabil di era Orde Baru sangat mendukung pertumbuhan bisnisnya. Salah satu proyek awalnya adalah pembangunan Harco Mangga Dua, yang menjadi batu loncatan untuk mengembangkan lebih banyak proyek properti di Jabodetabek.
Aguan kemudian bekerja sama dengan sesama konglomerat Tionghoa, Tommy Winata (TW), yang juga bergerak di sektor properti dan perbankan. Kolaborasi keduanya melahirkan proyek-proyek besar seperti:
Pantai Indah Kapuk (PIK),
Kelapa Gading,
Kawasan perkantoran elite SCBD Sudirman.
Proyek-proyek tersebut menjadikan Agung Sedayu Group dan Artha Graha Network (milik Tommy Winata) sebagai dua nama besar di industri properti Indonesia.
Hingga kini, Agung Sedayu Group mengelola 57 properti di bawah benderanya, tersebar di Jabodetabek. Selain itu, Aguan juga mulai merambah ke sektor lain melalui beberapa perusahaan yakni PT Multi Artha Pratama (MAP), yang mengakuisisi emiten PT Pratama Abadi Nusa Tbk (PANI), untuk memperluas bisnis di sektor industri dan pengemasan.
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) didirikan pada 26 September 1997. Perusahaan ini awalnya bernama PT Sekar Artha Sentosa sebelum mengubah namanya menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk pada 17 Februari 2023, sebagai bagian dari transformasi bisnis setelah akuisisi oleh Agung Sedayu Group melalui PT Multi Artha Pratama (MAP).
PANI kini berfokus pada sektor properti dan pengembangan kawasan elit di Indonesia, termasuk kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Meskipun kekayaannya tidak diketahui secara pasti, properti yang dikelolanya menunjukkan bahwa Aguan adalah salah satu orang terkaya di Indonesia. Selain fokus pada bisnis, Aguan juga aktif di kegiatan filantropi. Bersama istrinya, Lin Liping, ia terlibat aktif dalam Yayasan Buddha Tzu Chi, yang banyak membantu masyarakat kurang mampu di Indonesia, terutama di Jakarta.
Aguan juga dikenal sebagai salah satu investor utama dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan, yang semakin mengokohkan namanya sebagai pengusaha properti terkemuka di Indonesia. (nsp)
Load more