Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menandatangai Nota Kesepahaman (MoU) dengan ExxonMobil dalam pengembangan sektor petrokimia serta teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) senilai USD10 miliar atau sekitar Rp162,64 triliun (kurs Rp16.264 per dolar AS).
“Proyek ini memiliki nilai strategis yang sangat besar, dengan estimasi nilai sebesar 10 miliar dolar AS, dan kami berharap proyek ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan Indonesia di berbagai sektor,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (23/1/2025).
Ia mengatakan bahwa kolaborasi tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendukung program hilirisasi pemerintah, mendorong penciptaan lapangan kerja, serta memperkuat komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan.
Airlangga mengatakan bahwa ExxonMobil juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia agar memiliki kompetensi yang setara dengan standar global.
Ia berharap proyek pengembangan petrokimia dan teknologi CCS tersebut dapat segera memasuki tahapan groundbreaking. Proyek tersebut pun diharapkan dapat menjadi proyek CCS yang dapat beroperasi pertama kali.
“Harapannya, proyek tersebut dapat memberikan multiplier effect (efek berganda) terhadap pertumbuhan bisnis lokal melalui kemitraan strategis,” ujarnya.
Load more