Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (23/1/2025).
Mengamat mata uang Ibrahim Assuabi menilai peningkatan rupiah tersebut karena pasar sedang berhati-hati atas kebijakan presiden baru AS Donald Trump.
Salah satu kebijakan yang diperhatikan, yakni soal rencana peningkatan tarif perdagangan yang dimungkinkan akan hadir pada Februari 2025.
"Pasar yang awalnya sedikit lega atas Trump, namun komentar (pidato pelantikan) membuat kekhawatiran akan perang dagang," kata dia.
Untuk informasi, Trump berencama mengenakan tarif 10 persen terhadap impor China.
Rencana iru karea kekhawatiran atas arus obat-obatan terlarang.
Selain itu, Trump juga mengancam mengenakan tarif sebesar 25 persen pada Kanada dan Meksiko.
Dari dalam negeri, dia menyebut adanya aturan soal devisa hasil ekspor juga memberikan pengaruh terhadap rupiah.
Pemerintah diketahui merevisi peraturan pemerintah (PP) Nomor 36 tahun 2023 tentang devisa hasil ekspor (DHE).
Poin yag direvisi antara lain soal kegiatan perusahaan, pengelolaan dan/atau pengolahan sumber daya alam. (vsf)
Load more