"Kami perkirakan, pasar produk halal Australia akan terus meningkat sebesar 6,1 persen untuk sepuluh tahun ke depan (2025-2034) dengan proyeksi nilai mencapai 26 miliar dolar AS pada 2034," tambah Budi.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti peluang besar di pasar halal global. Tren permintaan dunia terhadap produk halal menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 9,13 persen, dengan nilai proyeksi impor global mencapai 591,96 miliar dolar AS pada 2034.
Kemendag sendiri telah mengambil sejumlah langkah konkret untuk mendorong ekspor produk halal Indonesia.
Di antaranya adalah pemberian sertifikasi halal kepada 18 pelaku usaha pada 2023, dengan target meningkat menjadi 25 pelaku usaha pada 2025. Sertifikasi ini mencakup produk kosmetik dan bahan penyusunnya untuk usaha kecil dan menengah.
Selain itu, Kemendag juga memfasilitasi partisipasi produk halal Indonesia di berbagai pameran internasional, termasuk Beautyworld Middle East Dubai, Beautyworld Saudi Arabia, Malaysia International Halal Showcase, Manila Food & Beverage Expo, ISM Middle East Dubai, Foodex Jepang, dan China International Import Expo.
GAHC sendiri merupakan salah satu Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) yang berbasis di Australia. Lembaga ini telah terakreditasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di Indonesia dan oleh Department of Agriculture, Fisheries and Forestry (DAFF) di Australia. GAHC mendukung berbagai sektor industri, termasuk pemotongan hewan, makanan, bahan baku, obat-obatan, kosmetik, dan logistik, sekaligus berkomitmen mendukung diaspora Indonesia di Australia. (ant/nsp)
Load more