Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dalam memperluas akses pasar internasional bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dibina oleh Kementerian BUMN.
Erick menjelaskan bahwa Kementerian BUMN telah memiliki platform digital bernama PaDi UMKM, yang telah berjalan hampir lima tahun. Platform ini dirancang untuk menghubungkan UMKM dengan BUMN guna mendorong transformasi UMKM ke ranah digital.
“Total transaksi di PaDi UMKM hampir mencapai Rp50 triliun. Para pelaku UMKM ikut serta dalam pengadaan BUMN, kemudian kami dukung dengan pembiayaan dari bank-bank Himbara (himpunan bank milik negara),” terang Erick.
Melalui kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan, UMKM kini memiliki peluang untuk memasuki pasar internasional. Erick pun berdiskusi dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk membahas upaya tersebut.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyoroti banyaknya UMKM binaan BUMN yang sudah siap melakukan ekspor. Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki jaringan atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di 33 negara, yang dapat menjadi pintu bagi UMKM lokal menuju pasar global.
Budi Santoso juga mengajak Erick Thohir untuk mengintegrasikan UMKM binaan BUMN dengan program UMKM BISA Ekspor yang diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan. Program ini bertujuan mendorong inovasi dan kesiapan UMKM dalam menghadapi pasar ekspor.
“Nantinya, pertemuan antara UMKM dan buyer (pembeli) akan difasilitasi oleh atase perdagangan atau ITPC. Kami melihat dukungan Kementerian BUMN sangat besar untuk UMKM, yang akan memperkuat daya saing mereka di pasar internasional,” jelas Budi Santoso.
Budi Santoso mematok target peningkatan ekspor nasional sebesar 294,45 miliar dolar AS atau sekitar Rp4.769 triliun pada 2025, naik dari 241,25 miliar dolar AS selama Januari–November 2024. Adapun kontribusi ekspor UMKM ditargetkan tumbuh 9,63 persen pada 2025, mencapai 19,33 miliar dolar AS atau Rp312,848 triliun. (ant/nsp)
Load more